Dalam Rangka Penelitian Lingkungan Hidup, Mahasiswa PGSD Melakukan Field Trip Pengenalan Lingkungan Hidup

Dosen dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Gurus Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) melakukan Penelitian Lingkungan Hidup, Malino (25-26/11).

Mengusung “Field Trip Pengenalan Lingkungan Hidup” sebagai tema, kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah yang diikuti oleh 28 orang mahasiswa.

Kunjungan ini merupakan salah satu bentuk metode pengajaran pendidikan lingkungan yaitu ekoeduwisata. Ekoeduwisata adalah suatu kegiatan wisata berbasis lingkungan yang dikemas dalam proyek pendidikan. Ekoeduwisata dikembangkan dari ilmu ekowisata (Ecotourism). Menurut The International Ecotourism Society (TIES) Ekowisata adalah perjalanan wisata ke wilayah-wilayah alami dalam rangka mengkonservasi atau menyelamatkan lingkungan dan memberikan penghidupan penduduk lokal. Adapun beberapa tempat yang dikunjungi yaitu bendungan bili-bili yang merupakan bendungan terbesar di Sulawesi Selatan, bendungan ini dibangun untuk mencegah terjadinya banjir di kota makassar akibat luapan sungai jeneberanh di bagian hilir serta mengatur supply air di kabupaten gowa dan sekitarnya.

Adapun beberapa tempat yang dikunjungi, seperti destinasi bendungan bili-bili, malino highland, hingga kawasan hutan pinus.

Malino Highlands adalah obyek wisata yang menawarkan beragam atraksi wisata untuk semua kalangan, seperti wisata berkebun, berkuda, bersantai, dan menambah wawasan dengan hadirnya taman bunga dan kebun binatang. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan Malino Highlands agar menjadi wisata unggulan di Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan.

Dosen PGSD, Erma Suryani Sahabuddin, mengatakan bahwa alasan memilih Malino sebagai tempat field trip untuk memperlihatkan lingkungan-lingkungan destinasi wisata Malino yang masih memertahankan aspek-aspek pelestarian lingkungan. Ia juga menjelaskan kegiatan kunjungan ini tidak berfokus pada destinasi wisata, tetapi beorientasi pada literasi ekologis dan ekosistem yang ada.

“Saya mengutamakan mahasiswa mendapatkan pengalaman tentang lingkungan sekitar, khususnya bagaimana malino sebagai destinasi wisata apakah masih mempertimbangkan aspek-aspek pelestarian lingkungan,” jelasnya.

Di sisi lain, salah seorang mahasiswa, Aulifia Kirana Ramadhani, merasa senang dengan kegiatan penelitian ini karena bisa menambah ilmu tentang kesadaean terhadap lingkungan sekitar.

“Saya merasa sangat bahagia karena dengan terlaksananya fieldtrip ini selama dua hari ini menumbuhkan  kepedulian kami terhadap lingkungan sekitar,” katanya.